Senin, 19 September 2011

Haruskah Saya Belajar di Luar Negeri

Setelah tamat SMA, banyak dari Anda yang akan mencari tempat yang benar untuk melanjutkan pendidikan Anda, baik lokal atau luar negeri.

Jika Anda memikirkan tentang studi di universitas luar negeri, SUN Education menunjukkan gambaran nyata tentang studi luar negeri, khususnya di negara berkembang.

Apakah Anda mau kuliah di universitas kelas dunia?
Negara berkembang mempunyai banyak universitas yang dikenal dan kebanyakan dari mereka adalah sekolah dengan peringkat top di dunia.

Belajar di universitas kelas dunia membuat impian Anda tentang kampus ideal dan lingkungan belajar yang nyaman menjadi kenyataan. Kampus besar, guru dengan reputasi baik, bangunan dan lingkungan dan nyaman, fasilitas hebat semua tersedia untuk Anda.

Apakah Anda mau mulai membangun jaringan global Anda ?

Sebuah universitas kelas dunia menarik murid-murid dari semua penjuru dunia. Anda akan sering menemukan lebih dari 100 kebangsaan yang diwakilkan dalam sebuah universitas. Ini berarti Anda dapat membangun hubungan dengan orang-orang yang akan menjadi fondasi untuk jaringan global Anda.
Menjadi alumni dari universitas internasional yang dikenal, mempunyai jaringan global sendiri dan dapat berkomunikasi bahasa internasional dengan lancar adalah kunci untuk mengalahkan persaingan global pada masa depan.

Apakah lingkungan belajar yang kondusif penting untuk Anda ?
Kampus pada negara berkembang menyediakan lingkungan belajar yang sangat baik. Mereka dilengkapi dengan fasilitas luar biasa seperti perpustakaan besar yang nyaman dengan kumpulan buku-buku dan jurnal ilmiah dan jam buka yang lama, bagian perpustakaan seni; banyaknya komputer yang tersedia dengan kecepatan internet yang tinggi; dan dilengkapi fasilitas olahraga yang modern. Mereka juga sering mengadakan penelitian nasional dan internasional yang dibangun bersama universitas mitra, pemerintah dan industri yang berhubungan.

Dosennya sangat interaktif, dan murid-murid disuruh untuk bertanya pertanyaan dan mengekspresikan pendapat pada diskusi terbuka. Dosen tetap juga tersedia di luar dari waktu pengajaran di kelas, yang berarti Anda dapat berinteraksi dengan mereka kapanpun Anda perlu.
Banyak universitas juga mempunyai program pertukaran pelajar dimana Anda dapat meningkatkan wawasan Anda dengan belajar bersama universitas mitra asing selama 1 atau 2 semester.

Apakah Anda mau mengambil bidang baru atau unik ?
Universitas luar negeri mengadopsi perkembangan global dengan cepat, jadi kurikulum mereka secara berkala termasuk bidang baru dan unik untuk menjawab permintaan industri. Anda akan memperoleh kesempatan untuk mengalahkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terbaik jika Anda memiliki kemampuan khusus.

Bidang baru dan unik yang tidak Anda temukan seperti design game, energi yang diperbaharui, nanoteknologi, perbankan dan keuangan islamiah, keuangan terapan, managemen resiko, kewirawastaan dan chiropraktik.

Apakah Anda mau menjadi independen dan belajar tentang kebudayaan lain dengan baik?
Untuk benar-benar sukses dalam karir dan kehidupan, Anda memerlukan disiplin dan independen. Orang muda pada negara berkembang diajarkan independensi pada usia muda, dan kerbanyakan berkerja paruh waktu maka mereka tidak 100 % bergantung pada orang tua mereka.
Independensi dapat juga berarti mengatur pengeluaran sendiri, membersihkan ruangan sendiri, mencuci dan menyetrika pakaian sendiri !

Murid-murid internasional diijinkan untuk bekerja paruh waktu (max. 20 jam per minggu) di banyak negara, dan ini merupakan kesempatan besar untuk memperoleh pengalaman kerja, praktek dan bahasa, belajar tentang kebudayaan lokal dan mencari teman baru. Anda juga dapat mempelajari sikap positif dari kebudayaan lain seperti disiplin di jalan, kebiasaan antri, memprioritaskan orang tua terlebih dahulu, mengemukakan pendapat Anda, mengakui kesalahan dan menjadi tepat waktu.

Sumber : Sun Education Group's article on Student Globe 17 September 2011, atau bisa lihat di Website Sun

Kamis, 04 Agustus 2011

Percaya atau tidak, warga Australia jujur!

Sebuah surat kabar terkemuka di Melbourne baru-baru ini melaporkan penelitian yang membuktikan bahwa warga Melbourne umumnya adalah orang yang jujur. Hal ini menjadikan lebih banyak alasan untuk studi di Australia

Penelitian dilakukan dengan meletakkan kamera tersembunyi di jalan-jalan kota Melbourne dan Sydney dan menemukan kebanyakan orang-orang mau mengembalikan dompet yang hilang, uang yang tercecer dan jumlah kembalian yang salah.
Honesty Report, yang ditunjuk oleh National Australia Bank (NAB) mengkaji seberapa sering orang  mengaku sudah berbohong. Hasil yang didapat adalah rata-rata nasional sebanyak 140 kebohongan dalam setahun yang berarti kurang dari tiga kali kebohongan dalam seminggu. Tetapi beberapa orang mengatakan bahwa mereka berbohong sekitar 150 kali dalam seminggu.
The McCrindle Research menunjukkan kebanyakan orang Australia memiliki kaidah hidup jujur dan 9 dari 10 responden bersikukuh bahwa mereka hampir tidak pernah berbohong.

Dari survei online yang melibatkan 1,200 responden bulan ini, tiga perempat responden mengatakan mereka akan tetap jujur walaupun hal yang dikatakan itu akan menyinggung orang lain, menyebabkan mereka akan kehilangan teman ataupun merusak reputasi mereka. Tiga per lima mengatakan tidak berbohong meskipun dalam situasi rumit, misalnya memberitahukan teman kalau pasangan berselingkuh, atau menyerempet mobil yang diparkir. Tapi ketika berhadapan dengan telemarketer, hanya satu dari lima responden yang akan merespon dengan jujur.
Penelitian lain dari NAB melalui kamera tersembunyi yang merekam promosi kartu kredit baru menemukan bahwa 91 persen dari warga Melbourne mengembalikan kelebihan uang kembalian $5 dari stan penjual kopi, walaupun si barista sudah komentar kasar dan menjengkelkan tentang selera fashion atau pilihan minuman. Sembilan puluh lima persen dari warga Melbourne mengembalikan uang yang tercecer, sementara 88 % dari warga Sydney mengembalikan dompet yang tercecer dengan jumlah uang yang utuh ke alamat kantor yang ada di kartu nama.

Juru bicara NAB, George Svigos mengatakan puluhan orang diikutsertakan di penelitian ini dan kemudian diberitahukan mengenai rekaman tersebut.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui alasan mengapa manusia berbohong dan tentang perilaku sosial manusia dan asal-usul, organisasi, lembaga dan perkembangan masyarakat manusia, sosiologi adalah pilihan yang tepat bagi Anda untuk mengeksplorasi aksi sosial dan perbedaan sosial dan budaya, serta mengembangkan keterampilan dalam penelitian, analisis, argumentasi, menulis, dan berpikir.

Sumber :

Senin, 27 Juni 2011

Mengapa Studi di Luar Negeri?

Berikut beberapa alasan mengapa studi di luar negeri

  • Peluang mengenal masyarakat internasional yang multi kultural dan menyenangkan
  • Peluang berkenalan dgn pelajar dari manca negara
  • Peluang untuk memperoleh masa depan yang bertaraf international.
  • Pengalaman dan wawasan yg di peroleh merupakan investasi yang tak ternilai harganya.
  • Izin bekerja paruh waktu hingga yang dapat membantu meringankan biaya hidup.
  • Melatih diri untuk menjadi lebih bertanggung jawab, disiplin dan mandiri.
  • Kesempatan berkarir di luar negeri setelah lulus.
  • Kesempatan memperoleh kewarganegaraan di luar negeri.
Untuk info lebih lanjut, contact kami di http://www.suneducationgroup.com/contact.html

Jumat, 24 Juni 2011

10 LANGKAH MUDAH UNTUK STUDY ABROAD


STEP 1
ENGLISH PREPARATION

Faktor terpenting sebagai modal utama untuk sukses belajar di luar negeri adalah penguasaan akan bahasa Inggris. Sebagai persyaratan masuk suatu institusi, standard nilai IELTS, TOEFL, SAT atau GMAT diperlukan.
SUN Language & Training Centre adalah solusi terbaik untuk persiapan Anda.

STEP 2
KONSULTASI DENGAN KONSELOR SUN EDUCATION GROUP

Dapatkan informasi lengkap mengenai bidang studi, prospek karir, pemilihan Negara dan universitas berdasarkan minat dan kemampuan.

STEP 3
APLIKASI

Untuk mendaftar diperlukan dokumen seperti mengisi formulir pendaftaran, nilai akademis (ijasah, rapor, UAN), ujian bahasa Inggris internasional (IELTS, TOEFL atau tes lainnya) dan fotokopi paspor.
Tambahan dokumen lainnya bila diperlukan adalah seperti surat akademik dan profesional, personal statement, surat referensi kerja, proposal riset.   

STEP 4
LETTER OFFER

Menerima Surat Penawaran (Offer Letter) dari institusi yang dituju.

STEP 5
PEMBAYARAN BIAYA

Melakukan pembayaran biaya uang sekolah dan/atau biaya lain yang diperlukan

STEP 6

SURAT PERMOHONAN VISA PELAJAR
Konselor SUN Education akan mengurus surat permohonan visa pelajar dari institusi yang bersangkutan.

STEP 7
APLIKASI UNTUK VISA PELAJAR

Untuk mengajukan visa pelajar diperlukan dokumen seperti formulir visa, surat penerimaan (letter offer), bukti keuangan dari orangtua atau pihak sponsor, bukti akademik terakhir, akte lahir, kartu keluarga dan lainnya.

STEP 8
VISA PELAJAR

Menerima visa pelajar yang diperlukan pelajar.

STEP 9
TIKET, AKOMODASI, PENJEMPUTAN

Konselor SUN Education akan membantu dalam hal pengurusan tiket pesawat, akomodasi dan penjemputan di negara tujuan.

STEP 10
PRE DEPARTURE BRIEFING

Mengikuti pengarahan (pre departure briefing) dari konselor SUN Education sebelum berangkat ke Negara tujuan.

Untuk info lebih lanjut, contact kami di http://www.suneducationgroup.com/contact.html

Senin, 20 Juni 2011

Banyak Cara Biayai Kuliah

JAKARTA - Meski banyak kampus asing menawarkan beasiswa, tidak jarang juga kampus yang memiliki keterbatasan dalam program bantuan keuangan bagi mahasiswanya. Jangan khawatir, banyak yang bisa kamu lakukan untuk meringankan beban biaya kuliahmu.

Associate Dean dari Iowa State University (IUS) Linda Serra Hagedorn dalam kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini menjelaskan, bantuan keuangan dalam bentuk pinjaman biasanya diberikan untuk mahasiswa warga negara Amerika.
Ketika ditemui usai presentasi tentang kehidupan perkuliahan di kampusnya, di Gedung Aminef, Jakarta, Hagedorn menjelaskan, beasiswa bagi pelajar internasional memang tersedia, namun terkadang sulit dicari dan itu pun tidak bersifat beasiswa penuh.

Hagedorn memaparkan, melakukan riset di internet tentang beasiswa memang penting, tapi calon mahasiswa sebaiknya tidak berhenti sampai di situ. "Anda harus lebih proaktif, bicaralah dengan orang-orang di kampus. Tanyakan secara spesifik bantuan beasiswa yang Anda butuhkan. Mendapatkan beasiswa penuh memang agak sulit, tapi beasiswa parsial akan lebih mudah didapatkan," kata Hagedorn kepada okezone

Pengampu berbagai mata kuliah sains ini menambahkan, salah satu cara yang bisa kamu tempuh adalah, bekerja di kampus. Dengan bekerja di kampus, kamu akan mendapatkan bayaran yang bisa kamu pergunakan untuk biaya hidup sehari-hari atau untuk kebutuhan lainnya.

"Selain itu, dengan bekerja di kampus, kamu akan bertemu banyak orang dan membuka kemungkinan akses informasi untuk mendapatkan beasiswa atau bantuan keuangan yang kamu butuhkan," Hagedorn mengimbuhkan.

Dia menjelaskan, mencari pekerjaan di kampus bukanlah kompetisi mahasiswa domestik atau asing, tapi kompetisi kemampuan tiap mahasiswa. Hagedorn meyakinkan, pihak kampus akan mempekerjakanmu jika kamu memenuhi kualifikasi mereka. Biasanya, mahasiswa yang bekerja di kampus membantu dalam bidang administrasi, penelitian, dan berbagai pekerjaan lainnya.  

"Komunikasi yang baik juga akan menjadi nilai lebih di mata perekrut pegawai kampus. Tunjukkan ke mereka bahwa bahasa Inggris bukanlah penghalang Anda untuk bekerja. Anda bisa juga mengirimkan contoh tulisan kepada mereka sebagai bahan pertimbangan," imbuhnya.

Bekerja di luar kampus, kata wanita bermata coklat ini, tidak diperbolehkan bagi mahasiswa asing. "Sebab, visa yang mereka miliki adalah visa pelajar," imbuhnya.

Sumber : kampus okezone

Senin, 16 Mei 2011

Tips Untuk Kuliah di Luar Negeri




Mengetahui informasi tentang universitas

Untuk belajar di luar negeri, khususnya Amerika, dibutuhkan informasi yang sangat efisien.
Cara cepat untuk mengetahui informasi mengenai universitas di Amerika adalah memutuskan syarat yang paling rendah tentang diri sendiri, lalu mengumpulkan informasi dengan mendasar pada syarat tersebut. Pertama, cobalah untuk mencari dua atau tiga universitas yang anda inginkan.

Setelah mencari-cari, apakah anda sudah mengerti bagaimana perbedaan antara universitas yang satu dengan yang lainnya? Lalu, mengenai masing-masing universitas anda dapat melihat site universitas tersebut atau meminta konseling kepada institut kami.

Memilih Universitas

Apa yang anda ingin pelajari, mengecek kemampuan diri sendiri, anggaran yang ada dan lain-lainnya. Untuk memilih universitas terdapat banyak sekali faktor-faktor yang penting, misalnya hal-hal yang perlu dipikirkan apabila orang Indonesia akan belajar di Amerika:

Memilih universitas swasta atau universitas negara bagian?

Di Amerika, belajar di universitas yang biayanya mahal pasti akan mendapatkan ilmu yang berkualitas, dan universitas yang berkualitas itu kebanyakan adalah universitas swasta. Hal ini sudah tidak asing lagi bagi orang disana. Maka dari itu, belajar di universitas swasta memerlukan biaya yang sangat tinggi, tetapi pendidikan yang didpatkan sangat bermutu dan memberikan pelayanan yang sangat bagus bagi pelajarnya.

Lain halnya dengan universitas negara bagian, biaya kuliahnya sangat murah tetapi pelayanan terhadap pelajarnya tidak sebagus universitas swasta, tidak dapat memberikan support terhadap siswa perorang karena kebanyakan universitas negara bagian berskala besar dan mengutamakan pelajar yang berasal dari negara bagian tersebut (daripada pelajar asing atau pelajar yang datang dari luar negara baigian).

Meskipun universitas swasta berskala kecil, kebanyakan dari mereka diberi sebutan Liberal Arts College karena memiliki jumlah pelajar yang sedikit, dimana pihak universitas dapat memberikan bimbingan yang sangat santun dan care yang bagus sekali yang sangat cocok sekali untuk pelajar asing.

Skala Universitas

Di Amerika, ada universitas berskala kecil yang jumlah siswanya tidak sampai 1.000 orang, ada juga yang universitas berskala besar yang jumlah siswanya lebih dari 30.000 orang. Di Amerika, untuk menempuh program S1 biasanya College (universitas) berskala kecil, dan untuk menempuh program S2 keatas biasanya universitas berskala besar sangat direkomendasikan.

Hanya, bagi mereka yang ingin mengambil jurusan seperti olahraga, mungkin lebih baik untuk memilih universitas berskala besar yang perlengkapan dan fasilitasnya lengkap. Namun universitas berskala besar biasanya lebih memfokuskan penilitiannya daripada pendidikannya, dan biasanya tutor kuliahnya adalah TA (Teaching Assistant, Pembantu Dosen) bukan dosennya sendiri.

Daerah

Biasanya universitas di Amerika bagian timur atau timur laut pendidikannya berkualitas tinggi, khususnya untuk universitas yang berada daerah-daerah New England (Maine, New Hampshire, Vermont, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut) banyak sekali yang terkenal bermutu kualitas pendidikannya. Apabila belum ada universitas yang dituju, ada baiknya untuk melihat informasi universitas di daerah New England.

Sementara untuk bagian barat atau selatan, banyak sekali universitas-universitas baru milik negara bagian (atau Communication College) yang sedang berkembang. Banyak sekali orang minority (selain kulit putih), khususnya orang Hispanic dan Imigran dari Asia yang bertempat tinggal di sekitar daerah ini.

Level Ujian Masuk Universitas

Level ujian masuk universitas di Amerika dapat anda ketahui dengan cara dibawah ini.
  • Nilai rata-rata ujian masuk SAT* (ACT).
  • Penilaian ujian masuk Barron's atau Peterson's (*).
  • Nilai rata-rata (report, GPA) siswa yang akan masuk.
  • Nilai ujian TOEFL® yang dibutuhkan.
  • Presentase kelulusan.
  •  
    Tetapi, nilai-nilai diatas hanyalah sebatas nilai standar, dan dengan hanya nilai-nilai diatas anda tidak dapat mengukur potensial kelulusan anda. Ujian masuk universitas di Amerika tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan beberapa faktor. Khususnya untuk universitas swasta, anda dapat mengapilkan (merekomendasikan) diri anda dengan menulis suatu essay (karangan), atau prestasi non-akademis (misalnya mempunyai prestasi di bidang olahraga atau seni), dan lain-lain dimana syarat-syarat tersebut tidak harus berupa nilai karena universitas swasta di Amerika menerima pelajar beraneka ragam. Jangan menyerah apabila level universitas yang ingin anda tujui sangat susah. Cobalah berkonsultasi dengan kami.

    Anggaran biaya kuliah

    Untuk dapat belajar di Amerika, dibutuhkan biaya sekitar $30.000 sampai $40.000 pertahunnya. Biaya kuliah untuk universitas swasta sekitar $ 15.000 sampai $32.000, dan untuk universitas negara bagian dibutuhkan sekitar $10.000 sampai $26.000. Untuk biaya makan dan asrama dibutuhkan biaya sekitar $5.000 sampai $10.000. Selain itu dibutuhkan juga biaya untuk membeli buku pelajaran, biaya telefon dan lain-lain sekitar $10.000 pertahunnya. Sudah pasti anda berpikir bahwa biaya yang dibutuhkan untuk menempuh pendidikan di Amerika sangatlah mahal, dan anda tentu ingin menghematnya. Namun sangatlah berbahaya apabila anda memilih universitas hanya dengan karena murahnya biaya kuliah suatu universitas itu saja. Hanya dengan karena biaya kuliah murah, anda tidak dapat menerima pendidikan yang bermutu dan berkualitas, dan banyak sekali universitas seperti ini yang tidak menyediakan asrama untuk pelajarnya, malahan akan dibutuhkan biaya yang lebih mahal daripada yang anda bayangkan karena anda harus tinggal di apartemen dan harus mengeluarkan biaya untuk transportasi. Maka dari kami, sangatlah baik apabila anda mencari universitas yang mempunyai lingkungan baik dan cocok dengan yang anda inginkan. For more information contact us at www.suneducationgroup.com

Kamis, 05 Mei 2011

Pendidikan di Luar Negeri dan Masa Depan Indonesia


Pendidikan di luar negeri merupakan bagian yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan satu bangsa. Hal itu juga berlaku untuk Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang.

Banyaknya pemuda Indonesia sekolah di luar negeri ada dampak positif dan negatifnya, baik untuk bangsa secara keseluruhan maupun untuk pribadi masing-masing. Dampak positif adalah bahwa bangsa akan memperoleh tenaga terdidik di sekolah yang baik dan membawa pulang berbagai kemampuan yang bermanfaat bagi bangsa.

Kalau yang mengirimkan orangtua atas biaya sendiri, bangsa memperoleh manfaat itu tanpa negara kehilangan dana yang berharga. Kemampuan yang terbentuk di luar negeri, apabila dipilih sekolah yang tepat, akan meningkatkan kemampuan bangsa. Apalagi kalau itu menyangkut disiplin ilmu atau kecakapan teknologi yang belum ada pendidikannya di Indonesia atau sudah ada tetapi belum cukup bermutu.

Dampak positif bagi pribadi adalah bahwa ia dibiasakan untuk berada di lingkungan bangsa lain. Apalagi kalau di sekolahnya ia juga bersama dengan bangsa tamu lainnya. Hal ini membuatnya terbiasa berhadapan dengan macam-macam bangsa. Ia tidak hanya menjadi cakap dalam bidang studi yang ia geluti, tetapi juga akan menguasai bahasa asing, baik bahasa tuan rumah maupun bahasa Inggris kalau ia belajar di negara yang bukan berbahasa Inggris.

Akan tetapi, juga ada kemungkinan dampak negatif bagi bangsa. Tidak mustahil bahwa pelajar itu menjadi demikian terpesona dengan kehidupan tuan rumah sehingga lambat laun menjadikannya tercabut dari kehidupan bangsanya sendiri. Cara berpikir dan perasaannya sepenuhnya berubah dan menjadikannya bersikap hidup menyamai bangsa tuan rumah.

Hal ini menimbulkan kompleks inferioritas pada dirinya dan menilai bangsanya sendiri kurang bermakna bagi masa depannya. Apalagi kalau ia kemudian begitu merendahkan diri dengan merugikan bangsanya sendiri untuk keuntungan bangsa di mana ia bersekolah. Hal seperti itu banyak terjadi dalam masa Perang Dingin dan organisasi intelijen makin besar perannya dalam kehidupan internasional.

Bagi pribadi yang kurang kuat akarnya pada bangsanya sendiri akan terjadi alienasi dengan bangsanya ketika ia kembali pulang. Akibatnya adalah bahwa ia akan mengalami kesulitan untuk hidup normal di lingkungan bangsanya sendiri. Ini semua juga berakibat negatif bagi bangsa, tidak saja karena banyak biaya hilang tanpa manfaat maupun malahan dapat menimbulkan bahaya bagi kehidupan masyarakat.

Indonesia telah mendapat manfaat besar dari pemudanya yang belajar di luar negeri kalau pemuda itu belajar dengan sungguh-sungguh sehingga memperoleh kemampuan yang amat bermanfaat bagi Indonesia dan ia selalu sadar akan kebangsaannya. Banyak pemimpin nasional kita termasuk kategori itu, antara lain, Bung Hatta dan Bung Syahrir.

Juga bangsa Indonesia memperoleh pakar berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermutu, seperti almarhum Prof Dr Maria Ulfah Subadio, almarhum Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo, dan almarhum Prof Dr Sumantri Brodjonegoro. Setelah Indonesia merdeka makin banyak diperoleh lulusan pendidikan luar negeri yang bermanfaat bagi bangsa.

Akan tetapi, juga kemudian datang kembali orang-orang yang kurang bermanfaat, malahan merugikan bangsa. Sebab, tidak semua belajar dengan baik di luar negeri atau mereka kurang kuat pijakannya di bumi Indonesia ketika berangkat ke luar negeri.

Mulai sekarang kita harus lebih waspada menghadapi persoalan ini. Sebab, dapat kita perkirakan bahwa makin banyak pemuda Indonesia akan sekolah di luar negeri.
Sebab, secara obyektif peningkatan mutu pendidikan di Indonesia masih memerlukan waktu panjang. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain keterbatasan dana pemerintah dan suasana pendidikan yang kurang kondusif.

Padahal, di samping tingginya angka kemiskinan, dalam kenyataan ada segolongan orang Indonesia yang kekayaannya menyamai orang di negara maju. Jumlah mereka mencapai jutaan orang, kalau 1 persen saja dari penduduk Indonesia termasuk orang kaya. Mereka cenderung menyekolahkan anaknya di luar negeri agar masa depannya terjamin.

Tidak dapat diingkari bahwa di Indonesia ada sekolah yang bermutu. Namun, jumlahnya terbatas sekali dan belum tentu anak orang kaya cukup prestasinya untuk diterima di sekolah demikian. Juga mulai ada universitas luar negeri ternama mengadakan kerja sama dengan universitas di Indonesia yang bermutu. Akan tetapi, orang yang besar kemampuan keuangannya umumnya memilih pergi ke universitas diluar negeri.

Itu semua tidak dapat dicegah atau dilarang, sebaliknya malahan harus disyukuri. Yang penting adalah bahwa hasil pendidikan di luar negeri itu nanti menguntungkan, tidak hanya bagi yang belajar, tetapi juga bagi bangsa.
Harus diusahakan agar kerugian yang dapat terjadi pada bangsa dibuat seminimal mungkin. Sebab, hakikatnya kekayaan yang digunakan untuk membiayai pendidikannya di luar negeri adalah kekayaan yang bersumber pada Tanah Air Indonesia. Orangtuanya menjadi kaya karena memanfaatkan sumber daya yang berasal dari bumi Indonesia.

Meskipun pelajar itu tidak menggunakan uang negara, pemerintah wajib mengawasi agar uang itu digunakan dengan semestinya. Pertama, harus diawasi dan bila mungkin dipengaruhi agar setiap pelajar/mahasiswa belajar dengan sungguh-sungguh. Bukan rahasia bahwa di Amerika ada mahasiswa Indonesia yang belajar sembarangan sehingga tidak jarang menjadi cemoohan mahasiswa Jepang dan Korea yang sangat tidak setuju dengan mahasiswa hidup mewah dan tidak belajar betul.

Hendaknya para Atase Pendidikan yang ada di setiap KBRI melakukan pengawasan ini dengan tepat dan bijaksana. Para mahasiswa dirangsang agar dapat menyelesaikan studinya tepat waktu dan tidak memboroskan kesempatan dan dana. Syukur sekali kalau mahasiswa Indonesia menonjol prestasi dalam menempuh pendidikannya.

Kedua, perlu diusahakan agar para pelajar/mahasiswa mantap kesadarannya sebagai bangsa Indonesia. Adalah mungkin bahwa mereka sangat menghargai prestasi bangsa tuan rumah. Akan tetapi, pesona terhadap bangsa lain itu jangan sampai menimbulkan sikap inferioritas sehingga mengorbankan bangsanya sendiri.
Sebaliknya, pesona terhadap bangsa tuan rumah justru menjadi cambuk untuk menghasilkan prestasi yang meningkatkan harga diri bangsa Indonesia. Organisasi mahasiswa Indonesia di negara tuan rumah perlu diaktifkan sehingga para mahasiswa Indonesia sebanyak mungkin dibawa dalam kebersamaan untuk mengimbangi kehidupannya dalam masyarakat asing.
Mahasiswa yang tidak mau turut dalam organisasi itu perlu diingatkan dan diawasi karena mungkin akan menjadi faktor negatif bagi bangsa di hari kemudian.

Ketiga, para mahasiswa perlu diingatkan bahwa mereka mungkin menjadi sasaran bagi usaha tuan rumah guna kepentingannya. Baik organisasi mahasiswa maupun Atase Pendidikan dan Atase
Pertahanan melakukan pertemuan mahasiswa secara berkala untuk menjelaskan berbagai informasi perkembangan dunia dan Indonesia.
Memang sulit untuk mengawasi kegiatan intel tuan rumah di masa studi karena mahasiswa yang kena diikat tuan rumah baru diaktifkan setelah ia kembali di Indonesia. Seperti adanya LSM tertentu yang sepenuhnya dibiayai dengan dana AS dan aktivitasnya mengarah kepada kepentingan AS serta dipimpin bekas mahasiswa di AS.

Hal demikian mau tidak mau menimbulkan kesangsian terhadap niat LSM itu. Apalagi ketika ada orang-orang AS aktif menunjang kegiatan LSM tersebut, maka hal itu menimbulkan kekhawatiran banyak orang Indonesia.
Memang hal demikian tidak terbatas pada mereka yang belajar di luar negeri. Seorang lulusan dalam negeri pun dapat terjerat oleh intel negara lain. Jadi kewaspadaan ini tertuju ke semua arah. Namun, karena kita menginginkan manfaat maksimal dari pemuda kita yang belajar di luar negeri, maka hal ini perlu diingatkan secara khusus.

Kita ingin agar mereka yang belajar di luar negeri dan memperoleh kesempatan yang jauh melebihi pemuda Indonesia lainnya, terangsang untuk menghasilkan prestasi setinggi-tingginya setelah selesai menempuh pendidikan.
Prestasi tinggi bagi dirinya hendaknya juga menjadi manfaat besar bagi bangsanya. Apakah mereka memilih menjadi ahli sains, pakar ilmu sosial, usahawan, atau politikus tidak menjadi soal. Yang penting adalah bahwa kegiatan dan prestasi yang mereka hasilkan langkah demi langkah membuat bangsa Indonesia maju, sejahtera, dan berwibawa.

Source : http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0505/13/opini/1744903.htm

Minggu, 01 Mei 2011

Belajar di Luar Negri

Kuliah di luar negeri merupakan salah satu pilihan studi bagi para lulusan SMU sekarang. Yang dicari apalagi kalau bukan kualitas pendidikan yangKuliah di Luar Negeri lebih baik yang dapat menjamin masa depan pelajar itu nantinya.
Bagi kamu yang memiliki orang tua dengan tabungan dana pendidikan berlebih, kuliah ke luar negeri itu bisa ide bagus. Selain ditempa dengan pendidikan berkualitas prima, kamu juga akan belajar mandiri dan menyesuaikan diri untuk beradaptasi dengan lingkungan yang benar-benar baru.
Kuliah ke Luar negeri identik dengan mahal, terutama di Negara-negara favorit tujuan studi seperti Amerika Serikat dan Inggris biaya kuliah untuk mahasiswa Asia Pasifik bisa mencapai Rp. 2 Milyar hingga lulus program Undergraduate atau S1. Jika ortu kamu ngga kaya-kaya banget, mendingan jangan maksa sekolah di luar negeri, toh universitas dalam negeri ngga kalah kualitasnya. Sebelum kamu mendaftar ke universitas di luar negeri, ada baiknya kamu melihat tips-tips belajar ke luar negeri berikut :
  1. Pastikan paling tidak kamu menguasai bahasa inggris atau bahasa pengantar di universitas tempat kamu mendaftar. Jika tidak, maka akan sia-sialah segala pengorbanan orang tua kamu yang telah mengeluarkan banyak uang untuk studi kamu. Pelajari standar kemampuan berbahasa asing, dan jika kamu belum mencapai standar tersebut mungkin keinginan kamu untuk belajar di luar negeri harus ditunda. Biasanya untuk belajar ke luar negeri kamu harus punya standar IELTS dan TOEFL tertentu. Kursus memperoleh nilai IELTS dan TOEFL tersedia di mana-mana, atau coba hubungi universitas tempat kamu mendaftar, mungkin mereka menunjuk institusi tertentu untuk mengadakan tes IELTS dan TOEFL untuk calon pendaftar.
  2. Tentukan Negara tujuan dengan faktor pendukung seperti biaya kuliah, biaya hidup, budaya, jarak dan lain-lain
  3. Tentukan universitas pilihan kamu yang menyediakan program studi sesuai minat dan bakat kamu, kemampuan akademis serta lama studi.
    Coba hubungi lembaga pendidikan lewat kontak mereka entah itu email, telepon, website atau lewat jasa konsultan untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh terutama mengenai persyaratan masuknya. Periksa pula apakah gelar yang akan kamu peroleh nantinya dapat diakui di Indonesia dan di Negara lain atau tidak, serta apakah kredit yang akan kamu peroleh dapat diakui jika nantinya kamu ingin transfer ke universitas lainnya.
  4. Penuhi syarat-syarat yang dibutuhkan misalnya melengkapi syarat-syarat pendaftar, pengesahan dokumen dan terjemahannya dalam bahasa inggris, permohonan visa pelajar, pembuatan paspor, pengurusan transportasi, dan pembayaran uang sekolah dan biaya lainnya.
  5. Siapkan mental. Di luar negeri itu sangat beda dengan di Negara kita, apalagi nanti disana kamu sendirian. Selain harus beradaptasi dengan cuaca dan budaya yang benar-benar berbeda, kamu juga harus menyiapkan diri kamu untuk belajar dengan keras. Ingat di luar negeri ngga bisa nyontek seperti di Indo lho!
  6. Salah satu hal yang penting juga adalah penyediaan dana. Jika kamu tidak dibiayai orang tua, maka dana dari sponsor sangat kamu butuhkan. Sponsor disini bisa jadi pihak pemberi beasiswa, atau mungkin instansi tempat kamu bekerja atau universitas kamu yang sudah menunjuk kamu untuk lebih mengembangkan diri dengan menuntut ilmu di luar negeri. Sponsor inilah yang akan membiayai kamu entah itu biaya untuk uang kuliah saja atau juga termasuk biaya hidup, tiket dan juga biaya lain-lain.
  7. Kesehatan kamu harus prima terutama saat kamu akan bertolak ke Negara tujuan. Rata-rata Negara tujuan akan menolak untuk memberi visa jika kamu memiliki kondisi fisik yang ringkih, sebab cuaca di Negara tujuan sangat berbeda dan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan kamu.
  8. Kamu harus bebas dari perkara kriminal, karena tidak ada Negara yang mau menerima kriminal masuk ke negaranya.

    Untuk informasi lebih lanjut, visit us at www.suneducationgroup.com